Candi Deres Bukti Sejarah yang Dimiliki Kabupaten Jember
Melihat dari sisi geografisnya, Jember adalah daerah yang subur,
ditandai oleh banyaknya perkebunan yang dibuat oleh Belanda. Hal ini
terlihat bukan hanya di zaman pemerintahan Belanda, namun di jaman
sebelum Belanda masuk di Indonesia, Jember juga sudah menjadi tempat
kunjungan para raja jaman pra sejarah hingga jaman klasik (Hindu).
Seperti perjalanan Hayam Wuruk (Raja tersohor Mojopahit) yang tercatat
dalam kitab negara Kertagama.
Dalam kitab Kertagama, menurut pegiat sejarah asal Desa/Kecamatan
Kencong Kabupaten Jember, Setyo Hadi, diceritakan dalam Kitab Negara
Kertagama Hayam Wuruk, saat itu berjalan melalui Kasogatan Bajraka
(cakru), menuju ke Lurah Blater yang berada di wilayah sekarang
Kecamatan Gumukmas yang dilanjutkan menuju ke Sadeng (Puger).
Hal itu menurut pegiat sejarah asal Desa/Kecamatan Kencong Kabupaten
Jember Setyo Hadi, dibuktikan dengan ditemukannya Tjandi Retjo (Candi
Deres) yang berada di Dusun Deres Desa Purwoasri Desa Gumukmas, (yang
dulu Kecamatan Gumukmas itu bernama Menampu), sekitar tahun 1900 (dalam
catatan Belanda) oleh arkeolog yang tergabung dalam Dinas Kepurbakalaan
Hindia Belanda.
“Ada foto Tjandi Tjedres yang dipotret pada tahun 1904 dengan kondisi
relatif utuh keadaannya dibandingkan kondisi sekarang, itu dijelaskan
dalam buku laporan penelitian kekunoan di Hindia Belanda oleh tim Dinas
Kepurbakalaan Hindia Belanda yang berjudul “Rapporten Van de Commisie In
Nederlandsch – Indie Voor Oudheidkundig Onderzoek of Java en Madoera,“
yang diterbitkan pada tahun 1904,“ ujar Cak Setyo panggilan sehari-hari
pegiat sejarah itu.
Dalam buku laporan tersebut, lanjut Cak Setyo, bahwa Candi Deres
adalah peninggalan dari masa Mojopahit, yang digunakan sebagai tempat
peribadatan untuk penganut Siwa. Dibuktikan dari beberapa bukti-bukti
temuan di sekitar lingkungan Candi Deres. Seperti Patung Durgo dan
Patung Nandi.
“Bukan hanya patung, namun di sekitar lingkungan candi juga ditemukan
Yoni (gambaran alat vital perempuan yang menunjukkan kesuburan), serta
batu relief yang bergambar burung Kaka Tua, dan sebagian temuan tersebut
sekarang disimpan di gudang Balai Pelestarian Cagar Budaya Korordinator
wilayah Jember yang berlokasi di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan
Jember,“ jelasnya.
Oleh karenanya, sambung Cak Setyo, mari kita lindungi dan kita
lestarikan, lantaran Candi Deres adalah aset budaya yang dimiliki
Kabupaten Jember.
“Keberadaan Candi Deres bisa digunakan sebagai wahana wisata sejarah Kabupaten Jember,“ pungkasnya.(yud)
Sumber: Petisi.co.id
Tidak ada komentar