JEMBER DIMINATI INVESTOR PARIWISATA DAN PERHOTELAN
Jember Diminati Investor Pariwisata & Hotel
Jumlah hotel di Jember terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan, Kota
Tembakau ini menjadi incaran para investor. Di tahun ini saja sudah ada
tiga hotel yang sedang dibangun. Ketiganya adalah Hotel Dafam Lotus,
Hotel 99, dan sebuah hotel di kompleks Lippo Mall.
Dedi Winarno, Kabid Pengembangan
Produk Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember mengatakan,
pertumbuhan jumlah hotel di Jember terus meningkat seiring dengan
perkembangan ekonomi. “Hotel yang sudah beroperasi jumlahnya ada 49
unit,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jember.
Di tahun 2017, ada satu hotel yang
baru beroperasi, yakni Hotel Watu Ulo. Sedangkan lainnya masih dalam
tahap pembangunan. Bahkan, ada home stay yang juga berubah
menjadi hotel, misal JC Homestay yang akan beralih menjadi hotel.
“Awalnya mengajukan izin hotel, tapi tidak memenuhi syarat menjadi homestay,” tuturnya.
Menurut Dedi, dua hotel di Jember juga
akan berubah nama. Hotel Panorama berganti menjadi Hotel Luminor, Hotel
Istana akan menjadi Hotel 88. “Itu karena ingin meningkatkan grade hotelnya, sehingga (namanya) diubah untuk sepuluh tahun,” tandasnya.
Kebanyakan, kata dia, masyarakat luar
kota yang ke Jember dan menginap di hotel juga untuk berbisnis.
Sehingga, waktu menginapnya tidak terlalu lama. “Berbeda kalau untuk
berwisata, mereka menginap bisa lebih lama,” tambahnya.
Investor
tertarik membangun hotel salah satunya karena bandara yang beroperasi.
Kemudian potensi wisata yang terus dikembangkan. Hal itu juga
mendatangkan wisatawan ke Jember. “Pertumbuhan hotel juga diikuti oleh
pertumbuhan rumah makan dan objek wisata,” tambah Naning Benty, Kasi
Sarana, Jasa dan Objek Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember.
Menurut dia, semakin maraknya hotel menjadikan hotel lainnya berbenah memperbaiki kualitas. Bahkan, juga diikuti oleh rumah makan yang sekarang berjumlah 47 unit. Berbeda dengan hotel, pertumbuhan rumah makan tidak diimbangi dengan perizinan. “Banyak yang tidak izin, sebab sering tidak bertahan lama,” aku Naning.
Apalagi sekarang, proses perizinan sudah tidak melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Tetapi melalui Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP). “Tempat wisata juga bertambah, tahun 2016 sebanyak 50 destinasi, sekarang menjadi 60 destinasi,” pungkasnya. (gus/c1/har/jawapos.com)
Menurut dia, semakin maraknya hotel menjadikan hotel lainnya berbenah memperbaiki kualitas. Bahkan, juga diikuti oleh rumah makan yang sekarang berjumlah 47 unit. Berbeda dengan hotel, pertumbuhan rumah makan tidak diimbangi dengan perizinan. “Banyak yang tidak izin, sebab sering tidak bertahan lama,” aku Naning.
Apalagi sekarang, proses perizinan sudah tidak melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Tetapi melalui Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP). “Tempat wisata juga bertambah, tahun 2016 sebanyak 50 destinasi, sekarang menjadi 60 destinasi,” pungkasnya. (gus/c1/har/jawapos.com)
Para wisatawan yang datang ke Jember
dalam waktu yang lama hanya dalam momen tertentu. Seperti, saat
pelaksanaan Jember Fashion Carnival (JFC) yang bisa memadati seluruh
hotel. Sedangkan pada hari biasa tidak semua kamar hotel terisi.
Sumber:www.radarjember.com
Tidak ada komentar