Museum Diorama Konstitusi Selangkah Lagi Bakal Terealisasi
JAKARTA - Keinginan Jember
memiliki Museum Diorama Konstitusi dan Pancasila semakin mendekati
realisasi. Supaya bisa dibangun sempurna di Jember, Bupati Faida kembali
mendatangi Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (23/8) siang kemarin.
Bupati memasang target pendirian museum diorama konstitusi dan
Pancasila pertama di Indonesia itu di tahun 2018. Bahkan pihaknya sudah
menyiapkan gedung eks BHS untuk museum.
Sedangkan kantor dinas yang masih tersisa akan dipindah. Museum
gagasan Bupati Faida, itu diyakini bakal menjadi jujukan wisatawan
edukasi, sejarah, kebangsaan dan budaya, se wilayah Tapal Kuda.
"Destinasi wisata yang mencerdaskan dan menumbuhkan nasionalisme, memang menjadi ambisi Pemkab Jember," kata Bupati Faida.
Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) MK, Guntur Hamzah, mengaku
belum ada pemerintah daerah se Indonesia yang berani membangun museum
seperti Jember. Sehingga katanya, pihak MK pun siap mengkawal realisasi
pembangunan museum di Jember.
Bahkan kata Guntur, MK dan Pemkab Jember, sudah sepakat bekerja sama
untuk pembangunan museum konstitusi dan Pancasila pertama se Indonesia
di Jember.
"Sudah. Kerjasama sudah kami tandatangani dengan Bupati Jember," akunya.
Menurut Guntur, menjadi kewajiban MK membantu Pemkab Jember, karena
kedua institusi itu memiliki kesamaan misi, memasyarakatkan konstitusi
dan Pancasila.
Museum sejarah konstitusi Indonesia itu sendiri, terletak di lantai 5
dan 6, Gedung MK di Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat. Museum
yang dilengkapi teknologi digital seperti, multimedia (hologram),
diorama, relief, hingga panel grafis, memang begitu menarik dikunjungi.
Pengunjung semakin diperkaya pengetahuan yang mendidik, karena museum
itu ada delapan zona. Mulai dari pra kemerdekaan, kemerdekaan, hingga
zona Mahkamah Konstitusi yang ada saat ini.
Semakin menarik, karena ada ruang sinema konstitusi yang menyerupai studio bioskop.
Salah satu bukti museum itu menarik, saat bupati membaca surat
Soekarno untuk Sudirman, dibuat haru atas tulisan tentang Soekarno yang
berpamitan pada Sudirman, akan meninggalkan Jogjakarta menuju Jakarta
karena tugas menjadi Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS).
Bukan hanya sekadar tempat belajar mengenal sejarah konstitusi, game
seperti kuis mendidik yang menyenangkan, juga ada di museum seluas 1.462
meter persegi tersebut.
Belum lagi spot selfie yang hampir semua titik, layak untuk
diabadikan dalam sebuah dokumentasi. Beberapa cerita sejarah tentang
perjuangan Soekarno, juga ada di museum tersebut.
Setelah keliling meninjau museum di kantor MK, bupati langsung
menggelar rapat bersama sejumlah Kepala organisasi perangkat daerah
(OPD) yang dibawanya dari Jember. Beberapa petinggi MK, pun ikut dalam
rapat tersebut.
Seusai rapat, Bupati Faida, menegaskan bahwa museum diorama di Jember
harus lebih bagus ketimbang yang di MK Jakarta. Terlebih, dia berencana
museum di Jember ada hingga 4 lantai.
Bukan hanya itu, beberapa kisah sejarah pejuang Jember, seperti
Letkol Moch Sroedji, juga ada dikisahkan di museum tersebut. Begitu pula
soal kerajaan yang konon pernah ada di Puger.
Supaya lebih bagus, di hari-hari tertentu harus ada pertunjukan
cerita Dewi Rengganis. "Saya inginkan museum yang di Jember, ada muatan
lokalnya," katanya.
Paling penting, kata Faida, komitmen Jember ramah difabel, juga harus
diterapkan di museum yang digagasnya itu. Supaya pesannya lebih mudah
ditangkap pengunjung, nantinya tour guide juga akan didik langsung MK.
(jr/rul/hdi/das/JPR)
Sumber: www.radarjember.com
Tidak ada komentar