Ribuan Peserta, Puluhan Defile, Satu Pandhalungan
JEMBER – Terik matahari tak
menyurutkan semangat peserta karnaval tradisional Jember yang berjalan
di sepanjang Jalan Gajah Mada, kemarin (26/8).
Ribuan peserta dari berbagai kalangan dan elemen masyarakat tumplek
blek dengan berbagai kostum dalam rangka memperingati kemerdekaan RI.
Seluruh peserta tampil dengan membawakan berbagai tema besar yang
mencerminkan semangat nasionalisme Indonesia. Mulai dari kepemudaan,
Bhinneka Tunggal Ika, kepahlawanan, kesenian tradisional, hingga profesi
dan budaya.
Tercatat 6.553 peserta dari berbagai kalangan mulai Forkopimda,
kecamatan, BUMN, paskibra, hingga sekolah serta instansi dan himpunan
pemuda tampil dalam 64 defile sepanjang lima kilometer Jalan Gajah Mada
tersebut.
Para peserta menampilkan beragam kebudayaan tradisional yang sangat
beragam. Tak hanya itu, seluruh 31 kecamatan di wilayah Kabupaten Jember
juga memberikan potensi keunggulan masing-masing dalam bentuk karnaval.
Seperti Kaliwates dengan ciri khas edamamenya, Sumbersari dengan
dominasi sekolah dan perguruan tingginya, hingga wilayah pinggiran
seperti Silo, Mumbulsari, hingga Puger yang juga membawa identitas
kecamatan masing-masing.
Dari seluruh kearifan lokal tersebut, seluruhnya memiliki satu visi
dan tujuan: menunjukkan identitas Jember sebagai bagian dari persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal inilah yang ditekankan oleh Bupati
Jember, dr Faida MMR sepada seluruh masyarakat Jember.
Bagi Faida, Jember yang sudah dinobatkan oleh Presiden RI Joko Widodo
sebagai kota karnaval Indonesia, tidak ingin hanya dikenal melalui
Jember Fashion Carnaval (JFC) saja yang mendunia tetapi karnaval
tradisionanya juga dikenal ke seluruh penjuru daerah.
“Jember tidak hanya punya JFC saja, tetapi juga karnaval-karnaval
lain yang selama ini belum terorbitkan ke nusantara tetapi tidak kalah
menariknya,” ujarnya.
Karnaval tradisional memang menjadi suatu hal yang banyak digelar di
berbagai daerah. Di hari yang sama pun, kegiatan semacam ini juga
digelar di Bandung, Jawa Barat, dengan konsep yang sama.
Karena itu Faida berharap kegiatan karnaval tradisional yang sudah
lama berada di kabupaten Jember harus dapat mengangkat kekhasan daerah
Jember. “Apalagi generasi muda saat ini luar biasa. Semua ikut turun
baik tua maupun muda,” lanjutnya.
Dirinya sendiri juga ikut menilai seluruh peserta karnaval yang start
dari Gedung Serbaguna Kaliwates kemarin. Melihat penampilan seluruh
peserta, Faida mengapresiasi persiapan peserta yang dinilai cukup
antusias.
“Saya lihat sudah ada persiapan, utamanya potensi agro dari
masing-masing kecamatan. Mudah-mudahan dapat menjadi kesempatan
marketing produk lokal,” tegasnya.
(jr/lin/hdi/das/JPR)
Sumber: www.radarjember.com
Tidak ada komentar