WartaTV Jember : Peserta Kids Karnaval Dikerubuti Fotografer Asing

Seperti yang terlihat Kamis
(10/8/2017) kemarin. Di saat prepare (persiapan, red) menuju panggung dan
catwalk sejauh 1,5 kilometer tepat di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Jember,
peserta kids karnaval sudah dikerubuti wisatawan asing yang mayoritas membawa
camera.
Mereka terlihat asyik menata gaya
objeknya yang masih belia belia ini. Kendati kalah gaya dan pose di kamera,
mereka diakui beberapa turis asing ini menang di kreasi busana. Perpaduan
warna, ornament lekukan tiara (mahkota) kepala, hingga ornament mirip seni ukir
itu mayoritas dikagumi oleh wisatawan asing.
Thyerie, wisman asal Amerika
Serikat, mengaku sudah dua hari tiba di Jember. Dia bersama enam temannya,
datang khusus ingin menyaksikan perhelatan Jember Fashion Carnaval (JFC) kelas
dunia ini.
Dia sangat kagum dengan ragam
kreasi, perpaduan warna, dan songketan benang yang dirancang oleh para peserta
kids karnaval. Thyerie, berkali kali mengucapkan kata “It’s Good, It’s Fantastic, “.
Dalam pembicaraan dengan bahasa
Inggris kental, rekan Thyerie, Nina, yang juga asal USA ini mengatakan dia
menyukai busana defile Sriwijaya, dan defile Borneo. Menurutnya, perpaduan dan
ornament yang dipasang para perancang belia ini sangat tepat dan indah.
Dia begitu terheran dan kagum,
karena ada 15 eks pasien bibir sumbing yang selama ini dikucilkan dan setelah
sembuh kembali kepercayaaan dirinya sehingga mengikuti karnaval ini, menurutnya
sangat luar biasa.
“Oh…ya. Hemm. Is he realy eks
patient cleft lip ?,” ujarnya bertanya, kepada wartawan, yang selanjutnya
diterangkan oleh pendampingnya, bahwa 15 anak peserta defile itu adalah mantan
mantan pasien cleft lips.
“Hai, I like this costume, a Sriwijaya emparium, I very like
it. Its so beautiful costume,” sergah Smith.
Mereka bergiliran mengambil gambar dan
minta pose para talent berulang kali. Dari ujung hingga ke ujung. Hingga
mendekati detik detik penampilan, Bupati Jember dr Hj Faida, MMR, datang dan
langsung menuju kepada talent dari defile smile world RS Bina Sehat. Bupati
langsung menyalami satu persatu, dan mengajak berfoto bersama.
Wajah mantan pasien RS Bina Sehat ini, kian
sumringah ketika mereka mengangkat jempol saat berpose di samping Bupati Jember
Faida, yang mereka dengar selama ini.
Eks pasien face cleft, Imam Fatahillah,
asal Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember ini misalnya semakin percaya dirinya
tumbuh meski dengan keterbasannya. Wajahnya yang kekurangan sejak lahir itu,
telah ditangani dua tahap operasi oleh RS Bina Sehat. Menurut rencana operasi
tahap lanjutan akan dilakukan kemudian menunggu jaringan sel di wajah sempurna.
Bupati Jember dr Hj Faida, di sela menemui
defile smile wolrd, mengatakan kepada wartawan bahwa JFC adalah karnaval kelas
dunia. Bahkan telah menjadi karnaval inklusi pertama yang diakui dunia.
Sehingga selain menumbuhkan daya kreasi
masyarakat melalui rancangan busana, JFC kali ini juga mampu menumbuhkan nilai
keadilan dalam berkarya. Siapa pun diberi keleluasaan untuk tampil dan
menunjukkan kreasinya. “Ini modal besar JFC. Selamat JFC telah mengangkat nama
Jember ke dunia Internasional, kita semua mendukung dan mensupportnya,” ujar
Faida.( Reporter : Lumlawalata/HMS/AB )
Sumber:http://www.wartajember.co.id/2017/08/wartatv-jember-peserta-kids-karnaval.html
Tidak ada komentar