Panen Raya Capai 9,6 Ton per Hektare
Kabupaten Jember mulai masuk
musim panen raya padi. Kondisi cuaca dan hasil panen tahun ini
diprediksi cukup bagus. Namun, para petani masih khawatir harga saat
panen raya malah anjlok dan merugikan petani. Sehingga, mereka pun
berharap seluruh stakeholder juga membantu petani.
Hal ini terlihat seperti saat dilakukan panen raya di Desa Tamansari,
Kecamatan Wuluhan, Rabu pagi (14/3). Kegiatan ini dilaksanakan oleh
Kelompok Tani Sido Hasil 2 desa setempat. Sejumlah pihak seperti Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Badan Urusan Logistik pun
hadir dalam kegiatan ini.
Hasil panen kemarin cukup menggembirakan. Pasalnya, capaian hasil
panen gabah kering sawah (GKS) di wilayah ini mencapai 9,6 ton per
hektare. Sehingga, bisa dikatakan hasil produksinya memang cukup tinggi
dan diharapkan bisa merembet ke daerah lain yang diperkirakan mengalami
puncak panen raya pada bulan April 2018 mendatang.
Sementara itu, meskipun hasil panen cukup tinggi, namun sejumlah
petani masih mengkhawatirkan sisi kesejahteraan. Utamanya, sisi harga di
lapangan yang biasanya sampai anjlok saat ada panen raya. Sehingga,
mereka berharap pembelian bisa segera dilakukan pihak-pihak terkait,
khususnya Bulog.
Seperti disampaikan oleh Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan Jember
Sucipto, kemarin. Pihaknya memang sengaja mengundang sejumlah
stakeholder, yakni Pemkab Jember dan Bulog. Sucipto berharap kepada
sejumlah stakeholder, khususnya Bulog untuk bisa segera bergerak membeli
hasil panen raya petani.
“Jangan sampai setelah panen raya, karena takutnya nanti malah HPP
(Harga Pokok Penjualan) naik lagi,” jelas Sucipto. Pihaknya memiliki
visi dan tujuan yang mengharapkan saat panen raya seperti ini harga
gabah dan beras tidak sampai jatuh. Sebab, jika harga gabah jatuh, maka
petani yang akan dirugikan.
Apalagi, jika mengacu kepada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015
tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh
Pemerintah. Disebutkan bahwa gabah kering sawah masih Rp 3700. “Padahal,
saat ini harga di lapangan untuk GKS masih mencapai Rp 4500,”
terangnya.
Pihaknya pun berharap harga ini bisa terus dipertahankan, karena
diakuinya harga ini layak diberikan kepada petani. “Sebagai apresiasi
hasil panen dari petani yang cukup bagus,” terang Sucipto, kemarin.
Sementara itu, Budi Irawanto, Bagian Dasar dan Pengadaan Bahan Pokok
Lain Bulog Subdivre XI Jember menuturkan, pihaknya secara prinsip siap
untuk membeli beras dan gabah petani. “Tadi sudah terkoordinasi. Tahun
lalu (KTNA, Red) sebenarnya juga sudah dilakukan pengadaan. Kontrak
dengan kita,” jelasnya.
Pihaknya pun berharap kerja sama ini bisa tetap dilanjutkan untuk
tahun ini. Dirinya mengakui, penetapan harga masih mengacu pada Inpres
Nomor 5 Tahun 2015 tersebut. “Ada fleksibilitas kenaikan 20 persen.
Tetapi, hanya berlaku sampai akhir April 2018,” jelas Budi.
Kenaikan harga beras dari Rp 7.300 bisa mencapai Rp 8.760. Begitu
juga dengan gabah, naik dari RP 4.650 menjadi Rp 5.580. Sementara untuk
pascapanen, pihaknya hanya bisa menunggu. “Kelanjutannya belum tahu
karena keputusan di pusat. Kita hanya melaksanakan seperti ketentuan itu
di lapangan,” tegasnya menambahkan.
Di kesempatan lain, Ir Masykur, Kepala Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura, dan Perkebunan Pemkab Jember menambahkan, memang untuk
minggu-minggu ini mulai musim panen. “Nanti akan panen raya bulan April
2018,” jelasnya. Memasuki musim panen raya, pihaknya sangat berharap
kepada Bulog untuk bisa segera menyerap gabah petani sebanyak-banyaknya.
Apalagi, baik Bulog dan KTNA memiliki komitmen yang sama.
Terkait kekhawatiran petani, utamanya perihal kesejahteraan, Masykur
berharap masyarakat tidak terlalu risau. “Insya Allah, jika melihat di
sini hasil panen bagus, maka daerah lain juga bagus,” jelasnya. Hal ini
tak lain karena hasil panen giling sawah bisa mencapai 9,6 ton per
hektare.
“Dengan rata-rata panen 9 ton ke atas, maka pendapatan petani bisa lebih baik,” pungkasnya.
Sumber: https://www.jawapos.com/radarjember/read/2018/03/16/57425/panen-raya-capai-96-ton-per-hektare
Tidak ada komentar