TENTANG KAWASAN JEMBER SELATAN YANG SARAT DENGAN KEBUDAYAAN JAWA
LokalKarya.com – Banyak orang yang memberi ‘cap’
Jember sebagai kawasan yang kental akan masyarakat serta budaya Madura.
Hal tersebut terasa normal ketika mendengar logat bahasa keseharian
yang dipakai masyarakat Jember. Meskipun tidak semuanya, namun sebagian
besar dari mereka berasal dari Pulau Madura. Oleh karena itu, sangat
normal jika di Jember terasa unsur Madura yang begitu kuat. Akan tetapi,
terdapat secuil aura yang berbeda di Jember bagian selatan, khususnya
Ambulu. Banyak bangunan serta budaya yang sarat akan adat Jawa. Mengapa
bisa demikian?
“Mundurlah selangkah untuk pandangan yang lebih luas”
Demikian perkataan dari beberapa filusuf
terkait cara pandang seseorang. Baiklah. Mari kita gunakan metode
tersebut untuk melihat paradigma di Ambulu tersebut. Kita akan menarik
jauh ke belakang, saat dimana Kerajaan Majapahit berjaya.
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan
yang sangat besar di era-nya. Mereka menguasai seluruh nusantara, bahkan
hingga ke Vietnam. Akan tetapi, setiap masa ada zamannya, dan setiap
zaman ada masanya. Kesohoran Majapahit harus runtuh dikala kerajaan
Demak menyerang. Raja Brawijaya V yang saat itu menjadi raja harus
mengakui kekuatan pasukan Raden Patah dari Kerajaan Demak, yang notabene
merupakan anaknya sendiri. Singkat cerita, Kerajaan majapahit
akhirnyaruntuh. Sementara itu, Raja Brawijaya V dilarikan ke Kerajaan
Blambangan untuk memperoleh perlindungan.
Sisa-sisa masyarakat Kerajaan Majapahit
yang masih hidup berbondong-bondong meninggalkan wilayah kerajaan mereka
yang dirasa sudah tidak aman lagi. Mereka meyakini bahwa hanya Kerajaan
Blambangan yang mampu melindungi mereka dari Ancaman tersebut. Oleh
karena itu, Mereka memutuskan berlari ke timur lewat bagian selatan
Pulau Jawa. Rute tersebut dipilih karena dirasa lebih aman dengan
menerobos hutan belantara.
Orang-orang tersebutlah yang menjadi
nenek-buyut masyarakat Ambulu sekarang. Entah mengapa mayoritas
masyarakat Kerajaan Majapahit yang melarikan diri tersebut lebih memilih
menetap di Ambulu daripada melanjutkan perjalanan ke Kerajaan
Blambangan. Ataukah memang Ambulu masih merupakan bagian dari wilayah
Kerajaan Blambangan? Entahlah! Hal tersebut masih dalam pengamatan oleh
para seniman serta ahli sejarah Jember. Akan tetapi, legenda masyarakat
Ambulu, Puger dan sekitarnya tentang “Pangeran Puger”, serta adanya
“Candi Deres” di Gumukmas menjadi saksi bahwa masyarakat di sana masih
memiliki keturuan dari Kerajaan Majapahit. (yuniansyah surya)
(Sumber :http://lokalkarya.com/tentang-kawasan-jember-selatan-yang-sarat-dengan-kebudayaan-jawa.html)
Tidak ada komentar