UPACARA MELASTI DI PANTAI PASEBAN JEMBER, WUJUD TOLERANSI KEBHINEKAAN
Upacara Melasti
sebagai salah satu ritual sambutan perayaan Hari Nyepi juga digelar di
Kabupaten Jember, Minggu (11/3). Tepatnya di Pantai Paseban Kecamatan
Kencong.
Bukan hanya Umat Hindu yang bersuka cita, umat lain yang turut hadir
juga ikut 'berpesta'. Hal itu menjadi wujud toleransi Kebhinekaan.
Tahun ini, kegiatan itu bertema "Jadikan Catur Brata Penyepian
Memperkuat Toleransi Kebhinekaan Berbangsa Dan Bernegara Demi Keutuhan
NKRI". Harapannya, Melasti bisa menjadi penanda adanya keberkahan dan
dijauhkannya malapetaka bagi seluruh Umat, terutama Umat Hindu.
Sebelum proses pelarungan Jolen, ratusan umat Hindu dari 12 Pura di
Kabupaten Jember melakukan berbagai prosesi upacara keagamaan. Seperti
ucap syukur dan juga mengucap doa sakral dalam kegiatan tersebut.
Ubo rampe disiapkan. Komposisinya mulai dari buah-buahan, padi dan
juga hasil ternak. Sesaji itu menjadi pelengkap rangkaian acara
menyambut Hari Raya Nyepi 1940 yang jatuh pada Sabtu (17/3) mendatang.
Panitia Prosesi Melasti Wahyu Widodo berharap, dengan adanya Upacara
Melasti, nilai Kebhinekaan kedepannya semakin nyata dirasakan antar
sesama umat. Sehingga hubungan antar manusia bisa terjalin dengan baik.
"Selain prosesi Melasti, ada juga rangkaian lain yaitu Upakara Catur
Brata penyepian. Selanjutnya akan digelar pawai ogoh-ogoh pada Jumat
(16/3) malam. Setelah itu, umat Hindu berpuasa Apati Geni, Apati
Lelalungan dan Apati Karya," tutur Wahyu.
Selain itu, kata Widodo, ketika Jolen dilepas ke laut, sudah menjadi
tradisi Ubo Rampe menjadi rebutan warga yang hadir. "Jadi ada sisi
keseruannya disitu," ucapnya.
Hal senada juga diucapkan oleh salah seorang jemaat umat Hindu,
Astari Putri (23). Jemaat dari Pure Amerta Asri Jember ini berharap
kokohnya persatuan bangsa Indonesia.
"Semoga kedepan lebih baik, persatuan bangsa makin terjalin dengan
erat. Semoga juga di tahun yang akan datang, upacara Melasti dihadiri
semakin banyak pengunjung," kata Putri.
Sumber :http://www.suarajatimpost.com/read/13143/20180312/075315/upacara-melasti-di-pantai-paseban-jember-wujud-toleransi-kebhinekaan/
Tidak ada komentar