BUPATI JEMBER : BERBAGI PENGALAMAN TENTANG SOAL PANCASILA
Foto istimewa(*).
BMJ News - Bupati Jember Faida, MMR., berbagi pengalamannya soal implementasi Pancasila saat menjadi pembicara dalam Talk Show Kebangsaan bertema Pancasila dalam Perbuatan di Glovic Cafe and Bakery Jl.A.Yani Jember.Sabtu Malam(02/06/18).
Dalam Talkshow ini yang mengambil tema "Pancasila dan perbuatan".dimana Pancasila tidak ada bertentangan dengan ajaran manapun,yang turut dihadiri pula oleh pembicara lainnya yakni Hakim Mahkamah Konstitusi I Dewa Gede Palguna, Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar, Guru Besar Ilmu Hukum dan Dirjen Peraturan Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM Widodo Ekatjahjana, serta News Anchor CNN Indonesia Indra Maulana.
Foto : Bupati Faida MMR berbagi cerita.
Adapun pengalaman bupati yang berbagi cerita terkait sila pertama Pancasila, jika percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka sudah ada ketentuannya, sudah ada jalan takdirnya.
"Takdir terbaik hanya didapatkan dengan berjuang dan cara-cara yang sebaik-baiknya," tuturnya.
Lanjut kepengalamannya ke sila kedua, bupati menyampaikan keyakinannya bahwa setiap manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk berprestasi dan berkarya.seperti sesuatu yang berbeda.
"Kunci sukses adalah menyinergikan perbedaan-perbedaan," imbuhnya.
Pengalamannya yang terkait persatuan, bupati bercerita saat awal menjabat. Ia dihadapkan dengan aparatur yang sebagian bukan pendukungnya. Bupati pun membuat sinergi dengan apparatur itu, meski mendapat tentangan dari pendukungnya.
"Bagaimana kita menaruh kepentingan bangsa dan negara kepentingan pembangunan Kabupaten Jember ini di atas kepentingan golongan, termasuk kepentingan pendukung," ujarnya.
Bupati menegaskan,bahwa para pemuda generasi penerus,harus berani memberantas pungli dan korupsi. Melawan korupsi dan pungli adalah kunci sukses untuk sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Tanpa generasi yang berani berperang dengan pungli dan korupsi, mustahil keadilan sosial bisa kita raih,"tegasnya bupati.
Dalam Soal menghargai persamaan derajat, bupati menceritakan terkait protokoler yang terlatih melayani tamu VVIP seperti pejabat.
"Jarang kita sadar, sebenarnya tamu-tamu VIP kita justru dari kalangan-kalangan miskin, kalangan-kalangan dhuafa yang selama ini harusnya diperlakukan sebagai tamu VVIP di rumah kita, di kantor kita, di ruang-ruang pertemuan kita,"ya Bupat
Lalu Ia pun berpesan agar tidak pernah capek dan takut untuk berbuat baik kepada sesama, karena sejatinya kebahagiaan itu berada ketika berguna kepada sesama.
"Tetapi, kalau kita menyadari dan memahami, butir-butir Pancasila bisa benar-benar menjadi spirit langkah-langkah kita dan memantapkan langkah apabila ada suatu polemik, kita kembali ke dasar-dasarnya," pungkasnya.(Yunk/Vid/Rief).
BERITA MASYARAKAT JEMBER :
Editor : Ayunkz Wayan
Publishers : Raden Jagat Satria
Sumber : BERITA MASYARAKAT JEMBER.


Tidak ada komentar